Kamis, 30 Oktober 2008

SEKILAS SILSILAH KETURUNAN BABA 3 ULU PALEMBANG

Sekilas Sejarah turunan dari Raja Cina bangsanya Si Suan, berputra 3 orang dan bersahabat dengan susuhunan Palembang.
Kapitan Bela, pengusaha tanah Bangka dan wafat di Bangka, sebagai TIKU atau pembantu susuhunan Palembang. la meninggalkan seorang putra bemama YU CIN atau saudagar KUTJING, Tiku Susunan Palembang beristerikan dengan misannya NONA BESAR binti A Sing Minal Muslimin.
Kapitan A Sing Minal Muslimin, teku susuhunan Palembang, wafat di Palembang dikebumikan di negeri Cina is meninggalkan seorang putri bersuamikan dengan saudagar KU TJING.
KAPITAN Bungsu, putra ketiga dan Raja Cina bernama Kong Suan, bergelar Tua Pe Kong Suan, wafat selagi bujang karena tenggelam kapalnya (Hijuk/kapal layar yang besar) di pulau KEMARO serta tongkangnya (Wangkang/kapal layar kecil). Pulau Kemaro ini tempatnya agak jauh dari kota Palembang serta terletak ditengah-tengah sungai MUST serta tempat ini juga banyak dikunjungi orang untuk melihat dan dekat makam anak Raja-raja dari Cina, tempat ini juga dijadikan tempat wisata bahari (wisata air) dalam rangka menyambut VISIT MUSI 2008.
Baba Yu Cin bergelar Pengeran Saudagar Ku Tjing, serta menjabat sebagai Tiku atau Teku (setingkat menteri) Susuhunan Palembang isterinya bernama Nona Besak putranya bemama Baba Muhammad Najib.
Baba Muhammad Najib, menteri Susuhunan Sultan Ahmad Najamuddin, bergelar Ki Demang Jayosepuh Wiroguno, salah seorang cucunya bernama Nyayu BETET, isteri Sunan Lemabang, cucunya yang lain Nona Rohaya Nyai Pengeran Noto Dinato. Baba Muhammad Najib mempunyai seorang putera bemama Baba Abdul Khalik.
Baba Abdul Khalik, menteri Mahmud Badaruddin bergelar Ki Demang Wirolaksano, saudaranya yang lain Baba Abdul Jalil Ki Ranggo Laksano Jaya, saudara yang lainnya Nyai Ranggo Slu, isteri ki Ranggo Wirosentiko Sungai Goren salah seorang putera Baba Muhamm d
Baba Muh ad Najib dilahirkan tanggal 9 Sya'ban 1223 H (1808 M) pada hari
c‘
Najib. kt--
jum'at pukul 5 sore. ___usia 7 tahun )ayandanya Baba Abdul Khalik,, coati syahid ditangan
Sultan Ahmad Najamuddin Pengeran Rata, larena_beliatt--berpilmk-leepaela-SultanY-Badaruddia,r
tahun 1835 diangkat menjadi pegawai pemerintahan Kesultanan yang bekerja sama
engan pihak omande Van Den Gouverneur General ad interim Van Nederlandssch Indie. Dengan gelar Ki Demang Jayalaksana, bersama ipamya Kiyai Kemas Haji Muhammad azhari bin Kemas Haji Abdullah (Syekh Muhammad Alfalimbany) menyelenggarakan kegiatan cetak mencetak kitab agama Islam dan mencetak Al Qur'an diatas impitan batu dengan khot Syekh • Muhammad Al Falimbany, diperbanyak oleh Kiagus Muhammad Arief bin Demang Wiroteruno Muhammad Zen dibawah pengawasan Ibrahim bin Husein Sohib Naguer dari Singapura, murid tuan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi Malaka. Kegiatan selesai tahun 1848 tepatnya hari senin 21 Ramadhan 1264 H atau 21 Agustus 1848, atau 16 Misrol 1564 Qibt, atau 9 Aab 2159 Rumy atau 24 Sependarmah 1217 Ferisy, yang dicetak sebanyak 105 buah Al Qur'an dikerjakan di daerah Palembang tepat di 3 Ulu dikimpung Demang Jayalaksonno Muhammad Najib bin Almarhum Demang Wirolalcsono Abdul Khalik. Pada tanggal 7 Jumadil Akhir 1268 H hari ahad pukul 4 lewat 15 menit pada sore hari beliau wafat dalam usia 45 tahun dan meninggalkan putra • bernama Baba Haji Balkiya dan Baba Mas'ud / Baba Su'ud. Baba Muhammad Najib mempunyai adik yang beraama Baba Abudullah bin Demang Abdul Khalik (1818-1888), pada tahun 1838 is banyak mengarang sebuah Risalah Tasawuf.

Baba Haji Balkiya berangkat haji dengan kapal layar bersama isterinya bernama Nyimas Nalifah binti Kemas Haji Muhammad Tohir 4 Ulu Laut Sungai Semajid (sekarang menjadi Lorong Firma H. Akil).
Baba Su'ud / Baba Mas'ud ikut menenggelamkan kapal pesiar Belanda di Muara Sungai Ogan Palembang, isterinya R.A. Hana binti Raden Ranggo Astro Manggala. Baba Azhari bin Baba H. Balkia
Baba Muhammad Amin Azhari / Kiai Cek Ming 3 Ulu Taut lorong Jayalaksana Palembang.
Baba Drs. Abdul Azim Amin. M. HUM (turut membantu menyusun Buku ini).
Silsilah ini disusun dari data otentik bertuliskan arab Melayu, sebagian peninggalan Baba Haji Balkiya dari catatan kitab Dalaitul Khirat cetakan tahun 1848. dan Risalah Tasawuf tahun 1838.

Sumber :
(100% disadur dari Buku/Tulisan Mang "U" Ir. Kgs. Oedjang Oemar, MT. Dosen di Palembang dan Candidat Doktor di UNJ)

Tidak ada komentar: